Kadang ada hal di dunia ini yang dalam penglihatan kita tidak wajar, namun secara ilmiah sangat wajar. Kali ini saya akan membahas suatu berita menarik di negeri ini, Indonesia, yaitu tentang Jabal Magnet yang muncul di Purwokerto, beritanya saya copas aja lah dari Inilah.com, berikut beritanya dan pendapat saya
Jabal Magnet di Purwokerto, Pendapat Saya
Diposting oleh
Fikriansyah
at
Rabu, 20 April 2011
INILAH.COM, Jakarta – Jabal magnet atau bukit magnet Madinah terkenal akan kuatnya daya tarik magnet yang mampu menarik mobil. Di Purwokerto, bukit ini juga muncul. Benarkah?
Terdapat video YouTube menampilkan sebuah mobil seolah ditarik suatu gaya, mobil itu berada dalam keadaan mati. Kejadian di Baturaden, Purwokerto, ini sekilas mirip bukit magnet yang ada di Madinah.
Warga lokal pun meyakini adanya magnet yang menarik mobil tersebut. Namun, para ahli mengklaim mobil itu bergerak bukan karena daya tarik magnet melainkan mobil tersebut berada pada jalan menurun, bukan tanjakan.
Berbeda, video Madinah, ketika terdapat bis yang sudah dimatikan dan berada pada permukaan datar, bis tertarik dengan sendirinya oleh gaya magnet. Supir tak perlu menyalakan mesin karena mobil bisa berjalan sendiri berkat gaya aneh ini.
Bukit magnet paling banyak muncul di Amerika Serikat (AS), termasuk Alaska, Alabama, California, Florida dan lainnya. Namun, beberapa sumber AS mengklaim, bukit magnet hanyalah ilusi optik, meski sering kali ditemani klaim adanya medan magnet atau bahkan gaya supernatural.
Bagaimana menurut Anda? [mor]
Kalian lihat kan, kalimat yang saya beri warna merah? yaitu "
Namun, para ahli mengklaim mobil itu bergerak bukan karena daya tarik magnet melainkan mobil tersebut berada pada jalan menurun, bukan tanjakan."
Dari sini menurut saya sudah cukup jelas bahwa fenomena tersebut disebabkan karena jalan yang menurun, bukan karena gaya magnet yang kuat. Dan ini juga bukan karena ada kekuatan supranatural lho, fenomena seperti ini mungkin ada kaitannya dengan Gravity Hill , kalo mau baca apa itu Gravity Hill, di blog Enigma. Jadi, kesimpulan saya, kurang lebih sama dengan para ahli, fenomena ini disebabkan oleh ilusi optikal semata, karena saya juga belum pernah ke Purwokerto, jadi saya tidak bisa menyimpulkan kalau jalan tersebut benar-benar menanjak atau menurun.
Sekali lagi, ini hanyalah pendapat saya, jika ingin berkomentar, silahkan saja. Bagaimana menurut anda yang sedang membaca artikel ini?
Label: News
0 komentar:
Posting Komentar